Tahukah Anda Kapan Pertama Kali Manusia Berciuman

Share on :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM4PRJYTfCOdwqI1bhw5Nq_r63EKHibmtn5_ueLih4wqZ9hSdzCudyfYrhyKN90vJDasBus9XzgK31ycCQ5o2XQu4bD7iDdJ1FdUJf3bhv6csvUjILloalos9_pZs8Nv7VJFEoYf-2GfTk/s1600/ciuman.jpg

Kebiasaan berciuman mungkin sudah sangat lazim dilakukan manusia. Namun, kapan tepatnya kita memulai kebiasaan tersebut, hal itu menjadi misteri yang menarik untuk ditelisik.

Sheril Kirshenbaum, penulis buku The Science of Kissing mengungkapkan, "Bukti literatur tertua yang mengungkapkan sejarah kebiasaan berciuman adalah teks bahasa Sansekerta dari India, yaitu dari 3.500 tahun yang lalu."

Namun, Kirshenbaum mengungkapkan bahwa kebiasaan berciuman mungkin sudah ada sebelum masa tersebut. Menurutnya, spesies manusia mungkin sudah memulai kebiasaan berciuman sejak pertama kali mereka ada.

Kebiasaan berciuman yang dimiliki manusia mungkin punya dasar genetika yang sejalan dengan makhluk hidup lainnya. Hal ini terlihat dari adanya perilaku serupa ciuman yang dijumpai pada beberapa spesies hewan.

"Bonobo saling menghisap lidah selama 12 menit, kura-kura saling menekan kepala, jerapah saling melilitkan leher, dan anjing selalu menjilat apa pun," Kirshenbaum menguraikan beberapa contoh.

Perbedaannya, perilaku serupa ciuman yang terdapat pada hewan belum bisa dikatakan didasari oleh emosi atau motivasi, misalnya cinta. Perilaku hewan tersebut masih dikategorikan sebagai insting untuk pemilihan pasangan.

Lebih lanjut, dalam wawancaranya dengan National Public Radio, ia mengatakan bahwa bibir manusia mungkin juga didesain untuk mendukung aktivitas seperti ciuman. Pasalnya, bibir kaya akan ujung saraf yang terkoneksi ke otak.

"Dalam hal ini, bibir kita merupakan zona erotis. Bibir benar-benar jalan kita untuk menginterpretasikan dunia," kata Kirshenbaum. Sensasi kecil seperti sinyal dari sentuhan sikat gigi pun bisa sangat terasa di bibir.

Perilaku ciuman merupakan salah satu contoh perilaku yang diturukan, baik secara alami maupun lewat bimbingan. "Manusia tampaknya memiliki dorongan untuk terhubung dengan orang lain dengan cara ini walaupun juga dipengaruhi oleh budaya dan pengalaman pribadi," ujarnya.

Bibir manusia yang digunakan sebagai alat berciuman kemungkinan lebih sensitif dari bibir spesies lain. Bibir simpanse, misalnya, tak sesensitif bibir manusia sehingga perilaku ciuman pada simpanse lebih mirip dengan pelukan.