Tahukah Anda Bayi Caesar Lebih Mudah Sakit

Share on :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6-Vo3IHdUIbTDL6Q8imwXNyQKLmkmMoArzFI3kXS67K21Oz5MLK3V9r4V1nJWdSJxDkq7Ts4IiSBVy8Y421gXg9NENeYeCnGZzv6vEVmUEeOEI8BP1f9n2mylYsn73RuoL3bkx4iwLv6J/s320/bayi-bedah-sesar.jpg

Dalam sebuah penelitian yang belum lama ini dilakukan, ilmuwan menemukan bahwa bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih mudah terserang berbagai penyakit seperti asma, alergi, dan penyakit menular lainnya. Ini terjadi karena bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar tidak mendapatkan bakteri bermanfaat yang terdapat dalam saluran lahir ibunya.

Prof. Patricia Conway dari jurusan bioteknologi dan biologi molekuler di Universitas New South Wales Australia mengatakan, bayi yang dilahirkan secara normal dapat menerima bakteri menguntungkan melalui saluran persalinan ibu, yang akan tersimpan pada kulit bayi.

Bakteri ini, lanjut Prof. Patricia, dapat berkembang biak di saluran pencernaan sehingga membantu bayi baru lahir mengembangkan imunisasi terhadap bakteri berbahaya yang mengontaminasi rumah sakit.

Perkembangan mikro-bakteri saluran pencernaan ini juga merupakan tahap paling penting dalam membangun sistem imunisasi yang seimbang. Karenanya bila bayi dilahirkan melalui operasi caesar, maka akan kehilangan kesempatan mendapatkan banyak bakteri bermanfaat tersebut.

Hal senada dikemukakan pula oleh dr Hannah Dahlen dari Institut Kebidanan Australia. Ia menjelaskan bayi yang dilahirkan secara normal memiliki lebih banyak keunggulan. Meningkatnya hormon ibu saat mengalami rasa sakit, membuat bayi dapat berinteraksi dengan ibu begitu matanya terbuka.

Ibu dan bayi, lanjutnya, sama-sama mengalami proses peningkatan hormon cate-cholamines. Salah satu dari kelompok bahan kimia termasuk epinefrin dan norepinefrin yang diproduksi di medula kelenjar adrenal.

Rasa sakit saat persalinan itulah yang membuat anak memiliki kemampuan beradaptasi dengan lebih baik setelah dilahirkan.

Riset yang belum lama ini dilakukan menunjukkan, bayi yang lahir normal dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar memiliki sel darah putih yang berbeda. Hal ini memungkinkan timbulnya reaksi berbeda saat sistem kekebalan tubuh mendapat serangan kuman.

Meski demikian bayi yang dilahirkan melalui caesar masih memiliki kesempatan lain untuk mendapatkan bakteri yang bermanfaat dari tubuh ibu, yaitu melalui kontak dengan kulit ibunya saat proses menyusui.

Sementara dr Dahlen mengatakan selama proses bedah caesar, bayi memiliki respon stres yang sangat dramatis. Ini menjelaskan mengapa di kemudian hari anak akan bereaksi berlebihan setiap kali menghadapi tekanan.

Jadi kalau memang tak punya alasan kuat untuk melahirkan melalui operasi caesar, para ahli kesehatan menyarankan sebaiknya ibu melahirkan secara normal demi kebaikan sang bayi.