Cina terus mengembuskan ambisinya menjadi negara adidaya. Pembangunan infrastruktur di berbagai kota terus digenjot. Yang paling baru, adalah rencana pembangunan gedung pencakar langit tertinggi sejagad.
Konsorsium Cina yang bertanggung jawab atas rencana tersebut mamatok waktu tiga bulan saja untuk merampungkan pembangunan gedung setinggi 838 meter itu. Gedung bernama Sky City yang terdiri dari 220 lantai bakal dibangun di kota Changsa, ibu kota provinsi Hunan.
Begitu pembangunan rampung, saat itu juga Sky City akan mengalahkan gedung pencakar langit tertinggi saat ini, yakni Khalifa Burj di Dubai, Uni Emirat Arab. Gedung yang dibangun dalam waktu lima tahun ini hanya 10 meter lebih pendek dari Sky City.
Sky City juga akan mengalahkan pencakar langit pendahulunya di Cina, yakni Shanghai Tower dengan tinggi 632 meter.
Broad Sustainable Building (BSB), sebuah perusahaan konstruksi yang berbasis di Hunan, dipercaya membangun Sky City. Perusahaan ini sangat yakin mampu merampungkan gedung berbiaya US$ 628 juta ini dalam waktu 90 hari.
Megaproyek ini telah disetujui untuk digarap di Changsa, namun pemerintah pusat Cina masih perlu meneken kesepakatan itu. CEO BSB Zhang Yue menyatakan, begitu memperoleh lampu hijau, Sky City akan segera digarap pada November tahun ini. "Dan rampung pada Januari 2013," ujar dia.
Perusahaan ini tidak terlalu gamblang membuka informasi ihwal peruntukan Sky City begitu rampung dibangun, apakah untuk perkantoran, tempat tinggal, atau hal lain. Namun dari rencana pembangunan tahun 2010, ketika masih diproyeksikan setinggi 666 meter, Sky City akan digunakan sebagai rumah bagi 70-110 ribu penduduk.
BSB tidak main-main mengarap Sky City. Untuk mencapai targetnya, BSB sudah melakukan "gladi resik" ringan dalam pembangunan gedung. Pada Juni 2010, misalnya, perusahaan ini mampu membangun konstruksi 15 lantai dalam enam hari. BSB juga mampu membangun gedung 30 tingkat hanya dalam 360 jam.
Salah satu kunci kecepatan pembangunan gedung adalah membangun bagian-bagian dari gedung di pabrik-pabrik (prefabricating). Selanjutnya bagian-bagian gedung tersebut tinggal dirakit di lokasi pembangunan. Dengan cara ini, secara teknis sebagian besar bagian Sky City sudah siap bahkan sebelum penggalian pertama untuk tiang pancang.
Cara yang dipakai BSB mirip dengan beberapa perusahaan konstruksi Jerman, seperti Huf Haus, yang membangun konstruksi rumah di pabrik-pabrik mereka sebelum mamasangnya di lokasi.
Lalu, bakal semegah apakah Sky City nantinya? Gedung baru kebanggaan Cina ini bakal memiliki 104 lift, lantai seluas satu juta meter persegi, dan kaca seluas empat kali lipatnya.